Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat Magister Pendidikan Matematika UAD
YOGYA, KRJOGJA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan pelatihan IPTEK bagi Masyarakat (IbM) yang berupa Marketing Online & Packaging Design Product Handicraft terhadap masyarakat Kelompok Wanita Dukuh Botokenceng, Bantul, Yogyakarta, Selasa (27/01/08). Yang diketuai Dr. Andriyani, M.Si dengan anggota Tio Akma, Fahri dan Rima Afifah. Kegiatan IbM ini merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat Universitas Ahmad Dahlan.
Andriyani menuturkan bahwa tujuan dari kegiatan IbM ini dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan keterampilan kepada masyarakat tentang bagaimana membuat kemasan atau packaging dari sebuah produk agar memiliki nilai tambah saat dipasarkan. Alasan yang melatarbelakangi kegiatan ini dikarenakan pemasaran produk oleh kelompok wanita dukuh botokenceng masih bersifat lokal saja. Rangkaian kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini meliputi
kegiatan sosialisasi, pelatihan, pemantauan & evaluasi langsung oleh TIM pengabdian kepada masarakat.
Kemasan atau packaging merupakan merupakan salah satu ujung tombak penjualan suatu produk. Seiring perkembangan zaman, packaging dituntut untuk mampu menumbuhkan ketertarikan konsumen untuk membeli. Dalam perancangan packaging tidak hanya sekedar asal merancang saja, tetapi dituntut adanya ide-ide yang mampu menuangkan keunggulan sebuah merk atau produk sehingga tampilan desain mampu ”menjual” dan penting juga tampilan packaging haruslah menarik dan enak dipandang untuk menarik hati konsumen.
Saat pelatihan berlangsung, dewi selaku ketua perkumpulan masyarakat kelompok wanita Dukuh Botokenceng mengungkapkan bahwa pelatihan yang diberikan memberikan dampak positif untuk kelompok wanita Dukuh Botokenceng. Rangkaian kegiatan pelatihan meliputi tata cara mendesign sebuah produk menjadi lebih menarik. Langkah selanjutnya bagaimana cara memasarkan produk tersebut lewat media online (instagram).
Alasan pemilihan instagram sebagai sarana penjualan dikarenakan Instagram merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial tersebut. Apalagi dengan kondisi globalisasi zaman sekarang hampir disetiap kalangan usia sudah menggunakan instagram. Dengan beberapa kelebihan fitur tersebut diharapkan kelompok wanita Dukuh Botokenceng dapat dengan mudah memasarkan produknya, tutur Tio Akma.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan beberpa minggu setelah kegiatan pelatihan untuk melihat bagaimana efektifitas dari pelatihan tersebut. Hasilnya, dewi mengatakan kalau produknya mengalami peningkatan dari segi jumlah pesanan. Ia mengharapkan kegiatan-kegiatan serupa seperti ini harus tetap dilaksanakan dikemudian harinya. (/Heriyadi)