YOGYAKARTA — Program Studi (Prodi) S2 Magister Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan guest lecture di ruang sidang lantai 3 Kampus 2 Jl Pramuka 42 Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, Rabu (8/8/2018). Sebagai narasumber Assoc Prof. Allan Leslie White, PhD dari Western Sydney University, Australia, yang sampaikan innovative Mathematics learning in the age of industry revolution 4.0.
Menurut Allan, pengajaran telah menghasilkan berbagai strategi yang baik dan buruk. Strategi yang baik membantu siswa memahami dan membangun makna.
Mengapa sangat penting artinya? “Arti menentukan kemungkinan bahwa informasi akan dipelajari dan disimpan dalam memori jangka panjang, tujuan dari semua pembelajaran dan pembelajaran matematika,” papar Allan Leslie White.
Bagi Allan, memahami arti atau makna adalah pertimbangan yang penting dari otak dalam memindahkan informasi ke memori kerja dan jangka panjang.
“Siswa dapat mengikuti instruksi guru untuk menghafal atau melakukan urutan tugas berulang kali, dan bahkan mendapatkan jawaban yang benar,” kata Allan, yang membandingkan dua jenis latihan sebagai hafalan dan latihan elaboratif mengenai efeknya pada otak.
Pada kesempatan itu, Allan Leslie White sampaikan skala pengajaran untuk pemahaman menunjukkan dengan skor 1 sampai 9, untuk sebagian besar strategi pengajaran, pengajaran untuk pemahaman melibatkan kombinasi strategi instrumental, relasional dan memori serta latihan elaboratif, yang semuanya penting dalam proses membangun konsep yang lebih canggih.
Di depan peserta yang hadir, Allan Leslie White berusaha membangun pemahaman melalui peningkatan kompleksitas dan koneksi dengan pengetahuan sebelumnya.
Menurut Allan, kurikulum matematika sekolah mencakup banyak fakta, ketrampilan, prosedur, dan konsep. “Guru matematika diharapkan untuk mengajar sesuai kurikulum matematika sambil menanamkan sikap positif terhadap matematika dengan melibatkan dan memotivasi siswa mereka untuk bekerja secara matematis,” kata Allan.
Allan juga membahas perkembangan dalam penelitian otak dan perilaku mengajar yang kondusif untuk menghasilkan siswa dengan ketrampilan urutan tinggi dan berpikir kreatif dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Di sisi lain, seperti disampaikan Ketua Prodi MPMAT UAD Yogyakarta, Dr Suparman, MSi, DEA, revolusi industri ke empat menjadikan Indonesia untuk lebih maju dalam pengajaran dan pembelajaran matematika sekolah.
Menurut Suparman, kurikulum matematika sekolah mencakup banyak fakta, ketrampilan, prosedur, dan konsep. “Guru matematika diharapkan untuk mengajar sambil menanamkan sikap positif terhadap matematika dan memotivasi siswa untuk belajar secara matematis,” kata Suparman.
Dikatakan Suparman, saat ini guru hadapi beberapa kendala. “Untuk itu, guru didorong dapat memanfaatkan teknologi informasi dan harus familiar,” kata Suparman, yang menambahkan mahasiswa MPMAT UAD harus memiliki daya saing yang kompetitif atau unggul dalam berbagai aspek. “Lulusan MPMAT UAD harus harus beda dan harus unggul,” kata Suparman.
Prodi Magister Pendidikan Matematika UAD Yogyakarta yang kreatif dan inovatif, berdiri pada 9 September 2016 sesuai SK Menristekdikti No. 314/KPT/IX/2016. Dan, saat ini terakreditasi B sesuai SK BAN PT No. 1922/SK/BAN PT/Akred/M/VII/2018 tertanggal 24 Juli 2018. (Affan)
Sumber : http://indofakta.com/news_14190.html