Auditorium Kampus 3 UAD (09/03/2019), stadium general mahasiswa baru Pascasarjana semester genap 2018/2019 yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan kali ini mengangkat tema “Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi Untuk Mendukung Pencapaian SDGs” dengan menghadirkan Dr. Taufik Hidayat, M.Ec selaku Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai narasumber dan acara berlangsung diluar ekspektasi panitia penyelenggara dimana minat peserta yang hadir sangat tinggi dan membludak hingga membuat Auditorium Kampus 3 UAD penuh sesak hingga pelataran Auditorium. Peserta yang sudah ditarget yang maximal 350 mahasiswa, namun ternyata saat acara berlangsung mahasiswa yang hadir menjadi total 379 peserta. Tidak hanya Direktur (Prof. Dr., H. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt.) dan Wakil Direktur Program Pascasarjana (Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T) saja yang hadir, namun Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Dr. Kasiyarno, M.Hum juga turut hadir. Sambutan yang diberikan oleh Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana dan Rektor UAD menjadi pertanda bahwa acara telah dimulai. Setelah sambutan, acara diawali oleh salah satu dosen Magister Pendidikan Matematika yang saat itu hadir sebagai moderator, Dr. Puguh Wahyu Prasetyo, S.Si., M.Sc.
Pada kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. Taufik Hidayat, M.Ec diantaranya membahas perihal Sustainable Development Goals, Pilar Pembangunan Sosial Ekonomi, Proses Implementasi Sustainable Development Goals, Kebijakan Pemerintah tentang Sustainable Development Goals, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019, Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah (MAKSI), Implementasi Sustainable Development Goals melalui KNKS, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Implementasi Keuangan Syariah, Zakat dan Wakaf dalam Sustainable Development Goals, dan Peran Serta Perguruan Tinggi. ”Target pencapaian pada tahun 2024 diharapkan Indonesia sebagai global hub, Indonesia sebagai center of islamic economic studies, pangsa pasar perbankan syariah sebesar 20,7%, dan spin off unit usaha syariah (UUS) takaful dan retakaful ,” ujar Dr. Taufik Hidayat, M.Ec.
Salah satu mahasiswa Magister Pendidikan Matematika mengungkapkan, “Saya salut sama Yogyakarta sebagai kota pendidikan. SGDs di Kota Sorong kerjasama kami dengan pemerintah belum didukung karena pemerintah merasa SGDs seperti membuat program diluar dari kementrian atau dinas terkait. Hanya saja alhamdulilah yang menggerakan SGDs adalah pihak millenial dan simpatisan. Awalnya saya pernah komplen karena SGDs asalnya dari PBB, saya khawatir kerena di Papua Barat apabila kami memberikan laporan kepada SGDs yang dimana kita ketahui bersama bahwa negara luar mendukung kemerdekaan Papua, maka akan mendukung program mereka terutama terkait HAM. Tapi jujur saya salut apabila SGDs dikaitkan dengan ekonomi berbasis syariah,” ungkap Yusuf Muri Salampessy.
Stadium Generale yang selesai pada pukul 11.00 kemudian dilanjutkan lagi pukul 13.00 – 15.00 masuk ke sesi Orientasi Mahasiswa Baru. Pada sesi ini dihadari oleh beberapa perwakilan unit di UAD yaitu diantaranya dari Bimawa (Dr. Dedi Pramono, M.Hum), Biskom (Arif Rahman, M.Kom) , dan Asmapada (Rahmat Fitriyanto dan Dwi Pamungkas). Masing-masing unit menjelaskan kepada mahasiswa baru terkait pelayanan-pelayanan yang dapat dinikmati sebagai mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan dan memberikan sedikit motivasi serta rasa terimakasih telah memilih Universitas Ahmad Dahlan sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang S-2. Diakhir acara, acara ditutup dengan pembagian sertifikat.